TAJWID adalah ilmu yang khusus diterapkan pada Al-Quran. Setiap Muslim harus mampu memberikan ‘hak’ kepada setiap huruf, sifat dan karakteristik khusus Al-Qur’an ketika membacanya. Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab dan huruf Arab masing-masing memiliki Makhraj – artikulasi – yang berbeda-beda. Bagaimana huruf-huruf ini keluar dari mulut atau tenggorokan, masing-masing memiliki Sifaat atau ciri khas tersendiri.
Mengetahui Makhraj dan Sifaat dari setiap huruf Arab merupakan bagian penting dari Tajwid. Jika seseorang tidak mengetahui bagaimana masing-masing huruf diucapkan, maka hal ini bisa berbahaya karena ia akan mengubah arti dari kata-kata dalam Al-Quran.
Mengikuti aturan Tajwid dalam melafalkan huruf-huruf Al-Qur’an akan melindungi seseorang membuat kesalahan. Al-Quran adalah kata-kata Allah dan setiap suku kata-Nya berasal dari Allah. Karenanya, membaca Al-Qur’an harus dilakukan dengan sangat serius.
Tujuan Ilmu Tajwid adalah meminimalkan kesalahan yang tidak disengaja ketika membaca Al-Quran. Dengan tajwid, orang yang membaca Al-Quran berarti telah mengikuti teladan Nabi sesuai dengan Al-Qur’an yang telah diturunkan Allah SWT dengan perantara malaikat Jibril, dan sesuai dengan dialek bahasa Arab klasik pada masa itu.
Tajwid juga bertujuan untuk menyeragamkan bacaan Al-Qur’an, baik untuk orang Arab maupun non-Arab. Hal ini berarti tajwid mampu melestarikan kata-kata, suara, aksen, pengucapan dan makna Al-Qur’an yang sama seperti ketika diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Para ulama menyatakan bahwa hukum mempelajari tajwid adalah fardhu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Al-Qur’an adalah fardhu ain atau wajib bagi setiap Muslim.
Mungkin kita sering mendengar lantunan indah Al-Quran hingga mampu menyentuh hati. Dan bacaan Qiraat seperti ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang benar-benar mengetahui dan menerapkan ilmu Tajwid dalam bacaan Al-Qur’an-nya. []