Surah Al Mudatstsir سورة المدثر - Said Al Khatib ᴴᴰ




AL-MUDDATSTSIR
(Orang Yang Berkemul)

MUQADDIMAH
Surat Al-Muddatstsir terdiri atas 56 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Muzzammil.
Dinamai “Al-Muddatstsir” (orang yang berkemul) diambil dari perkataan “Al-Muddatstsir” yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Perintah untuk mulai berdakwah mengagungkan Allah, membersihkan pakaian, menjauhi maksiat, memberikan sesuatu dengan ikhlas dan bersabar dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah; Allah akan mengazab orang-orang yang menentang Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dan mendustakan Al Qur’an; tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang telah ia usahakan.
سورة المدثر
(ORANG YANG BERKEMUL) 
Surat ke 74 : 56 ayat
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
PERINTAH KEPADA NABI UNTUK BERDAKWAH. 
Beberapa petunjuk dalam berdakwah.
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ
1. Hai orang yang berkemul (berselimut),
قُمْ فَأَنذِرْ
2. bangunlah, lalu berilah peringatan!
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
3. dan Tuhanmu agungkanlah,
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
4. dan pakaianmu bersihkanlah,
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ
5. dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah,
وَلاَ تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ
6. dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ
7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
فَإِذَا نُقِرَ فِي النَّاقُورِ
8. Apabila ditiup sangkakala,
فَذَلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ
9. maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit,
عَلَى الْكَافِرِينَ غَيْرُ يَسِيرٍ
10. bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah.
Orang yang ingkar urusannya kepada Allah.
ذَرْنِي وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا
11. Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian[1].
وَجَعَلْتُ لَهُ مَالاً مَّمْدُودًا
12. Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak,
وَبَنِينَ شُهُودًا
13. dan anak-anak yang selalu bersama dia,
وَمَهَّدتُّ لَهُ تَمْهِيدًا
14. dan Ku lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya,
ثُمَّ يَطْمَعُ أَنْ أَزِيدَ
15. kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.
كَلاَّ إِنَّهُ كَانَ لِآيَاتِنَا عَنِيدًا
16. Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al Qur’an).
سَأُرْهِقُهُ صَعُودًا
17. Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan.
إِنَّهُ فَكَّرَ وَقَدَّرَ
18. Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya),
فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ
19. maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,
ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ
20. Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,
ثُمَّ نَظَرَ
21. Kemudian dia memikirkan,
ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ
22. sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,
ثُمَّ أَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَ
23. kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri,
فَقَالَ إِنْ هَذَا إِلاَّ سِحْرٌ يُؤْثَرُ
24. lalu dia berkata: “(Al Qur’an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu),
إِنْ هَذَا إِلاَّ قَوْلُ الْبَشَرِ
25. ini tidak lain hanyalah perkataan manusia”.
سَأُصْلِيهِ سَقَرَ
26. Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ
27. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu?
لاَ تُبْقِي وَلاَ تَذَرُ
28. Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan[2].
لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِ
29. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia.
عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ
30. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).
وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلاَّ مَلَائِكَةً وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلاَّ فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا وَلاَ يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلاً كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِي مَن يَشَآءُ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلاَّ هُوَ وَمَا هِيَ إِلاَّ ذِكْرَى لِلْبَشَرِ
31. Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mu’min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.
Yang menerima dakwah akan mendapat pahala dan yang menolaknya akan masuk neraka.
كَلاَّ وَالْقَمَرِ
32. Sekali-kali tidak[3], demi bulan,
وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ
33. dan malam ketika telah berlalu,
وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ
34. dan subuh apabila mulai terang.
إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ
35. Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar,
نَذِيرًا لِّلْبَشَرِ
36. sebagai ancaman bagi manusia.
لِمَن شَآءَ مِنكُمْ أَن يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ
37. (yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur[4].
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
38. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
إِلاَّ أَصْحَابَ الْيَمِينِ
39. kecuali golongan kanan,
فِي جَنَّاتٍ يَتَسَآءَلُونَ
40. berada di dalam surga, mereka tanya menanya,
عَنِ الْمُجْرِمِينَ
41. tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ
42. “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”
قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
43. Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,
وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ
44. dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,
وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ
45. dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,
وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ
46. dan adalah kami mendustakan hari pembalasan,
حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ
47. hingga datang kepada kami kematian”.
فَمَا تَنفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ
48. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa’at dari orang-orang yang memberikan syafa’at.
فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِينَ
49. Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)?”,
كَأَنَّهُمْ حُمُرٌ مُّسْتَنفِرَةٌ
50. seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut,
فَرَّتْ مِن قَسْوَرَةٍ
51. lari daripada singa.
بَلْ يُرِيدُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ أَن يُؤْتَى صُحُفًا مُّنَشَّرَةً
52. Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka.
كَلاَّ بَل لاَ يَخَافُونَ الْآخِرَةَ
53. Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat.
كَلاَّ إِنَّهُ تَذْكِرَةٌ
54. Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah peringatan.
فَمَن شَآءَ ذَكَرَهُ
55. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya (Al Qur’an).
وَمَا يَذْكُرُونَ إِلاَّ أَن يَشَآءَ اللَّهُ هُوَ أَهْلُ التَّقْوَى وَأَهْلُ الْمَغْفِرَةِ
56. Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun.
PENUTUP
Surat ini mengandung perintah Allah kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam untuk melakukan dakwah, disertai ancaman bagi orang yang menghalang-halangi dakwah.
HUBUNGAN SURAT AL-MUDDATSTSIR DENGAN SURAT AL-QIYAMAH:
1.      Surat Al-Muddatstsir menerangkan bahwa walaupun keterangan apa saja yang dikemukakan kepada orang kafir mereka tidak percaya kepada adanya hari akhirat dan tidak takut kepadanya, sedang pada surat Al-Qiyaamah, Allah menegaskan bahwa hari kiamat itu pasti terjadi disertai dengan bukti-buktinya.
2.      Dalam surat Al-Muddatstsir diterangkan bahwa orang-orang kafir mendustakan Al-Qur’an, sedang dalam surat Al-Qiyaamah Allah menjamin tetapnya Al-Qur’an dalam ingatan Nabi dan mengajarkan bacaannya.


(1) Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan mengenai seorang kafir Mekah, pemimpin Quraisy bernama Al-Walid bin Mughirah. 
(2) Yang dimaksud dengan “tidak meninggalkan dan tidak membiarkan” ialah apa yang dilemparkan ke dalam neraka itu diazabnya sampai binasa kemudian dikembalikannya sebagai semula untuk diazab kembali.
(3) “Sekali-sekali tidak” adalah bantahan terhadap ucapan-ucapan orang-orang musyrik yang mengingkari hal-hal tersebut di atas.
(4) Yang dimaksud dengan “maju” ialah maju menerima peringatan dan yang dimaksud dengan “mundur” ialah tidak mau menerima peringatan. 

https://abihumaid.wordpress.com/2011/03/21/surat-al-muddatstsir

You Might Also Like

0 komentar