Standardisasi Mushaf Al-Qur'an Tajwid Warna Di Indonesia


Saat ini penerbitan mushaf Al-Qur’an dengan berbagai variasi dan format mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu di antaranya adalah penerbitan mushaf Al-Qur’an dengan Tajwid Warna, yang mulai muncul pada sekitar tahun 2000-an, di Saudi, Damaskus, dan India. Sementara di Indonesia, Mushaf Tajwid Warna mulai dicetak dan beredar sekitar tahun 2005-an. Penerbit Al-Qur’an yang mula-mula menerbitkan Mushaf Tajwid Warna adalah Lautan Lestari dan Yayasan Jayabaya.
Pada awalnya, bacaan tajwid yang diwarnai hanya sekitar 7 bacaan, yaitu Gunnah, Qalqalah, Idgām Bigunnah, Iqlāb, Ikhfā`, Idgām Mimi, dan Ikhfā` Syafawi (mushaf model blok terbitan Lautan Lestari; dan mushaf model arsir dari Yayasan Jayabaya menambah 1 bacaan lagi dengan memasukkan bacaan Idgām Bilāgunnah). Adapun Warna Tajwid yang digunakan antara penerbit Lautan Lestari dan Jayabaya untuk setiap bacaan tajwid berbeda satu sama lain. (Lihat Tabel di bawah)
Tabel Warna Sebelum Dibuat Standar
Dalam perkembangannya, Mushaf Tajwid Warna mengalami perkembangan yang cukup pesat, ditandai dengan banyaknya penerbit Al-Qur’an yang menerbitkannya dengan berbagai variasi, sistem pewarnaan tajwid, dan warna yang berbeda-beda. Munculnya perbedaan warna antara satu penerbit dengan lainnya terutama disebabkan oleh adanya kekhawatiran dalam hal hak cipta, dan karena tidak adanya pedoman standar.  Hal ini, pada gilirannya berdampak secara langsung kepada masyarakat pembaca, yaitu munculnya kebingungan dan kesulitan dalam membaca Mushaf Tajwid Warna.
Setidaknya, dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 telah muncul beberapa model pewarnaan tajwid, yaitu:
  1. Model Arsiran
    Diterbitkan oleh Yayasan Jayabaya Jakarta (tashih Juni 2005). Al-Quran “Mushaf at-Tahir” ini memiliki 8 warna, yaitu bacaan Gunnah, Qalqalah, Idgām Bigunnah, Idgām Bilāgunnah, Iqlāb, Ikhfā`, Idgām Mimi, dan Ikhfā` Syafawi.
  2. Model Blok
    Diterbitkan oleh Lautan Lestari Jakarta (tashih Desember 2005). Al-Qur’an dengan blok warna ini hanya memiliki 7 warna, yang meliputi bacaan Gunnah, Qalqalah, Idgām Bigunnah, Iqlāb, Ikhfā`, Idgām Mimi, dan Ikhfā` Syafawi.
  3. Model Warna pada Harakat/Huruf
    Mushaf Al-Qur’an model warna pada huruf/harakat ini diterbitkan oleh beberapa penerbit, yaitu Mushaf ar-Rusydi oleh Cahaya Qur’an (tashih Agustus 2006), Syamil Al-Qur’an oleh Sygma (tashih September 2006),Pena Qur’an oleh Pena Pundi Aksara (tashih Juni 2007), Al-Qur’an Mushaf Tajwid oleh Diponegoro (tashih April 2009), Hilal Qur’an oleh Jabal Raudhotul Jannah (tashih Februari 2009).
    Masing-masing mushaf menggunakan warna dan variasi yang berbeda satu sama lain. Sementara bacaan tajwid yang diwarnai menjadi berkembang dari dua model sebelumnya, yang meliputi bacaan Mad, Ra’ Tafkhim, tanda-tanda waqaf, dan huruf-huruf yang tidak dilafalkan.
  4. Model 12 Warna dengan Blok
    Mushaf Tajwid model ini diterbitkan oleh Suara Agung, dengan tanda tashih Mei tahun 2008. Sesuai dengan namanya “Al-Qur’an Tajwid 12 Warna dan Terjemah”, Mushaf ini menggunakan 12 macam warna. Sementara hukum tajwid yang diwarnai meliputi 13 item bacaan.
Standardisasi Pewarnaan Tajwid
Berangkat dari fakta munculnya beragam model pewarnaan tajwid yang berbeda-beda dan dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat pembaca, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an berinisiatif melakukan Standardisasi Pewarnaan Tajwid. Lajnah menyelenggarakan Lokakarya Tajwid Sistem Warna pada tanggal 27 s.d. 29 Oktober 2009, yang melibatkan para pakar dan ulama Al-Qur’an serta penerbit Al-Qur’an, yang menghasilkan rekomendasi agar Lajnah secepatnya menyusun Pedoman Tajwid Warna. Setelah kurang lebih satu tahun membahas perumusan sistem warna dan model pewarnaan, pada awal tahun 2011 buku Pedoman Tajwid Sistem Warna dapat diselesaikan dan disahkan.
Hal-hal yang diputuskan dan ditetapkan dalam buku Pedoman Tajwid Sistem Warna, antara lain meliputi:
A. Sistem pewarnaan dirumuskan menjadi empat kelompok:
  1. Kelompok hukum bacaan huruf, meliputi: idgam bilagunnahidgam mutamasilainidgam mutajanisainidgam mutaqaribainidgam bigunnahidgam mimigunnahiqlabikhfa', dan ikhfa' syafawi.
  2. Kelompok hukum bacaan panjang, meliputi: madd lazim dan madd farqmadd wajib muttasilmadd ja’iz munfasil, silah tawilah.
  3. Kelompok tanda waqaf, meliputi: waqaf lazimal-waqfu aulawaqaf mu‘anaqahwaqaf ja’izal-waslu aula, dan la waqfa fih.
  4. Huruf yang tidak dilafalkan.
B. Warna yang digunakan adalah enam warna: Merah (C:0, M:100, Y:100, K:0), Magenta (C:0, M:100, Y:0, K:0), Biru (C:100, M:100, Y:0, K:0), Cyan (C:100,
M:0, Y:0 K:0), Hijau (C:100, M:0, Y:100, K:0), Grey (C:0, M:0, Y:0, K:30).
Penerapannya dalam hukum-hukum tajwid disesuaikan dengan pengelompokan pada poin A di atas, yaitu:
  1. Kelompok hukum bacaan huruf: a. Warna magentaidgam bigunnahidgam mimi, dan gunnah; b. Warna merahidgam bilagunnah, idgam mutama£ilainidgam mutajanisainidgam mutaqaribainc. Warna cyan:iqlabd. Warna hijauikhfa', dan ikhfa' syafawi; dan e. Warna biruqalqalah.
  2. Kelompok hukum bacaan panjang: a. Warna magentamadd lazim dan madd farqib. Warna cyan:madd wajib muttasil; dan c. Warna hijaumadd ja’iz munfasil dan madd silah tawilah.
  3. Kelompok tanda waqaf: a. Warna merahwaqaf lazim dan al-waqfu aulab. Warna biruwaqaf mu‘anaqah dan waqaf ja’iz; dan c. Warna hijaual-waslu aula dan la waqfa fih.
  4. Huruf yang tidak dilafalkan diberi warna grey.
C. Sistem pewarnaan pada tajwid warna bisa menggunakan salah satu dari tiga model:
  1. Model Akademik; adalah pola pewarnaan berdasarkan kaidah tajwid, yaitu pewarnaan pada huruf-huruf dan harakat yang menimbulkan sebuah hukumMushaf dengan Standar Tajwid Warna bacaan tajwid.
  2. Model Fonetik; adalah pola pewarnaan berdasarkan pelafalan, yaitu pewarnaan pada huruf dan harakat yang dilafalkan karena mengandung hukum tajwid.
  3. Model Praktis; adalah pola pewarnaan berdasarkan pada tanda baca yang menunjukkan hukum tajwid.

    Dengan telah disahkannya Pedoman Tajwid Sistem Warna ini, diharapkan seluruh penerbitan Mushaf Tajwid Warna di Indonesia dapat mengacu kepada pedoman tersebut.
http://lajnah.kemenag.go.id

You Might Also Like

0 komentar