Keutamaan Menghafal
Sepuluh Ayat Surat Al Kahfi
Di antara keutamaan surat Al-Kahfi adalah jika sepuluh ayat
pertama itu dihafal. Bahkan dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa yang dihafal
adalah sepuluh ayat terakhir. Apa keutamaannya?
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ
أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat
Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim no.
809)
Dalam riwayat lain disebutkan, “Dari akhir surat Al-Kahfi.”
(HR. Muslim no. 809)
Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan
bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari surat
Al-Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal.
Imam Nawawi berkata, “Ada ulama yang mengatakan bahwa sebab
mendapatkan keutamaan seperti itu adalah karena di awal surat Al-Kahfi terdapat
hal-hal menakjubkan dan tanda kuasa Allah. Tentu saja siapa yang merenungkannya
dengan benar, maka ia tidak akan terpengaruh dengan fitnah Dajjal. Begitu pula
akhir surat Al-Kahfi, mulai dari ayat,
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ
يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ
لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا
“maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka
(dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami
telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.”
(QS. Al-Kahfi: 102) (Syarh Shahih Muslim, 6: 84)
Isi surat Al-Kahfi adalah:
1. Diturunkannya
Al-Qur’an sebagai pembimbing pada jalan yang lurus.
2. Menghibur
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam karena orang kafir yang belum beriman.
3. Keajaiban
dalam kisah Ashabul Kahfi.
4. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam diperintahkan sabar menghadapi orang-orang
fakir.
5. Ancaman
bagi orang kafir yang akan mendapatkan siksa dan bala’ (musibah).
6. Janji
pada orang beriman bahwa mereka akan mendapatkan balasan yang baik.
7. Permisalan
orang beriman dan orang kafir dalam menyikapi dunia.
8. Permisalan
dunia dengan hujan yang turun dari langit dan tanaman yang tumbuh.
9. Dunia
yang teranggap hanyalah ketaatan pada Allah saja.
10. Penyebutan
kejadian pada hari kiamat.
11. Pembacaan
kitab catatan amal.
12. Manusia
ditampakkan kebenaran.
13. Iblis
enggan sujud pada Adam.
14. Keadaan
orang kafir ketika masuk neraka.
15. Orang
yang membela kebatilan ketika berdebat dengan orang yang berpegang pada
kebenaran.
16. Cerita
tentang umat sebelum kita yang hancur, supaya kita pun takut akan hal itu.
17. Kisah
Nabi Musa dan Khidr.
18. Kisah
Dzulqarnain.
19. Bangunan
yang menghalangi Ya’juj dan Ma’juj.
20. Rahmat
yang akan datang pada hari kiamat.
21. Sia-sianya
amalan orang kafir.
22. Balasan
bagi orang beriman dan yang berbuat baik.
23. Ilmu
Allah tak mungkin habis untuk dicatat.
24. Perintah
untuk ikhlas dalam beribadah dan perintah untuk mengikuti tuntunan Rasul
(ittiba’ Rasul) lewat amalan shalih. (Kunuz Riyadh Ash-Shalihin, 13: 117)
Namun perlu dicatat keutamaan lainnya dari surat Al-Kahfi
tentang keutamaannya dibaca pada hari Jumat. Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“Imam Syafi’i dalam Al-Umm dan Al-Ashaab berkata
disunnahkan membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat dan malam Jumatnya.” (Al-Majmu’,
4: 295).
Baca selengkapnya dalil tentang sunnah membaca surat Al-Kahfi di
hari Jumat di sini.
Semoga bermanfaat dan bisa jadi amalan bermanfaat untuk
persiapan menghadapi hari kiamat.
Referensi:
Al-Majmu’
Syarh Al-Muhadzzab li Asy-Syairazi. Cetakan kedua, tahun 1427
H. Yahya bin Syarf An-Nawawi. Penerbit Dar ‘Alam Al-Kutub.
Al-Minhaj
Syarh Shahih Muslim. Cetakan pertama, tahun 1433 H. Yahya bin Syarf An-Nawawi.
Penerbit Dar Ibnu Hazm.
Kunuz
Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, tahun 1430 H. Rais Al-Fariq Al-‘Ilmi: Prof.
Dr. Hamad bin Nashir bin ‘Abdurrahman Al-‘Ammar. Penerbit Dar Kunuz Isybiliya.
—
0 komentar