8 WASIAT
untuk Jama’ah HAJI
(DOWNLOAD EBOOK)
الْحَمْدُ لِلّهِ أَحَقُّ مَنْ ذُكِرَ وَأَوْلَى مَنْ شُكِرَ وَعَلَيْهِ
أُثْنِي الْوَاحِدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَيْسَ لَهُ صَاحِبَةٌ وَلاَ وَلَد جَلَّ
عَنِ الْمَثِيْلِ فَلاَ شَبِيْهَ لَهُ وَلاَ عَدِيْلَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
الْعَلِيْمُ الْخَبِيْرُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رُسُوْلِ اللهِ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـــعـــــيْـــنْ…أَمَّ بَعْدُ:
Sesungguhnya dalam suatu ibadah termasuk
ibadah haji seorang muslim mestilah melaksanakannya dengan baik sesuai tuntunan
syari’at, berikut ini adalah delapan wasiat/pesan/nasehat Syaikh Abdullah bin
Shalih al-Fauzan bagi Jam’ah yang akan berhaji dan umrah. Dilaman muka ini kami
sebutkan satu nasehat saja yakni ::Benar-benar Memanfaatkan Waktu::
karena kita melihat fenomena banyaknya jama’ah yang seakan berwisata saja dan
sibuk ber-foto dan ber-selfie-ria, syaikh berkata:
“Seorang
muslim harus benar-benar bisa memanfaatkan waktu-waktunya dan menghabiskannya
untuk berbuat keta’atan kepada Allah Ta’ala, baik dalam bentuk shalat, tilawah
al-Qur`an, berdzikir, membaca buku-buku yang bermanfaat, menuntut ilmu, dan
disempurnakan dengan mencari sahabat yang shalih. Karena sesungguhnya seorang
yang berhaji tidaklah meninggalkan negeri dan keluarganya melainkan untuk
mengejar ganjaran dan pahala, dan ia berharap dapat pulang dengan memperoleh
pengampunan dari Allah Ta’ala akan dosa-dosanya. Maka lazim baginya untuk
memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang utama ini di tempat-tempat yang suci
dengan sebenar-benarnya. Berhati-hati dari sikap menyia-nyiakan waktu dalam hal
yang tidak berguna, dan menjauhkan diri dari segala perbuatan maksiat dan dosa
sepanjang waktunya. Di tempat-tempat yang utama dan waktu-waktu yang berharga
menjadikan at-tabi’ah (mengikuti nabi) lebih besar lagi
ganjarannya. Dan terkadang pelaksanaan ketaatan dapat terkontaminasi, berakibat
berkurangnya pahala”.
http://ibnumajjah.com
0 komentar