Tadabbur Surah Al Lail Merdu - Salah Mussaly ᴴᴰ




AL-LAIL
(Malam)

MUQADDIMAH
Surat Al-Lail terdiri atas 21 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al-A’laa.
Surat ini dinamai “Al Lail” (malam), diambil dari perkataan “Al-Lail” yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Usaha manusia itu berlainan, karena itu balasannya berlainan pula; orang yang suka berderma, bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang baik dimudahkan Allah baginya melakukan kebaikan yang membawa kepada kebahagiaan di akhirat, tetapi orang yang dimudahkan Allah baginya melakukan kejahatan-kejahatan yang membawa kepada kesengsaraan di akhirat, harta benda tidak akan memberi manfa’at kepadanya; orang yang bakhil merasa dirinya cukup dan mendustakan adanya pahala yang baik.
سورة الليل
(MALAM) 
Surat ke 92 : 21 ayat
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
USAHA MANUSIA ADALAH BERMACAM-MACAM YANG TERPENTING IALAH MENCARI KERIDHAAN ALLAH.
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى
1. Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),
وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى
2. dan siang apabila terang benderang,
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنثَى
3. dan penciptaan laki-laki dan perempuan,
إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّى
4. sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
فَأَمَّا مَن أَعْطَى وَاتَّقَى
5. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى
6. dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
7. maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَى
8. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup[1],
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى
9. serta mendustakan pahala yang terbaik,
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى
10. maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى
11. Dan hartanya tidak bermanfa’at baginya apabila ia telah binasa.
إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَى
12. Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,
وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالْأُولَى
13. dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.
فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّى
14. Maka Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.
لاَ يَصْلَاهَا إِلاَّ الْأَشْقَى
15. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,
الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّى
16. yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى
17. Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,
الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّى
18. yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,
وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَى
19. padahal tidak ada seorangpun memberikan suatu ni’mat kepadanya yang harus dibalasnya,
إِلاَّ ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى
20. tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Maha Tinggi.
وَلَسَوْفَ يَرْضَى
21. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.

PENUTUP
Surat Al-Lail menerangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan tulus ikhlas semata-mata mencari keridaan Allah itulah yang membawa kebahagiaan di akhirat kelak.
HUBUNGAN SURAT AL-LAIL DENGAN SURAT ADH-DHUHAA:
Pada surat Al-Lail diterangkan bahwa orang yang takwa akan dimudahkan Allah mengerjakan perbuatan takwa sehingga memperoleh kebahagiaan. Sedang pada surat Adh Dhuhaa diterangkan bahwa keberuntungan di akhirat lebih baik dari keberuntungan di dunia.


(1) Yang dimaksud dengan “merasa dirinya cukup” ialah tidak memerlukan lagi pertolongan Allah dan tidak bertakwa kepada-Nya. (https://abihumaid.wordpress.com)


You Might Also Like

0 komentar