Tata Cara Umroh dan Bacaannya yang Benar: Cara Umroh Sesuai Sunnah 2019 ...
- 05.33
- By faridan
- 0 Comments
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِذَا
كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ
“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena
umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no.
1256).
1) Mandi junub, pakai
parfum, & pakaian ihram.
2) Pakaian ihram laki-laki
(2 lembar kain ihram). Wanita (pakaian syar’i, tidak dibenarkan pakai cadar,
& tidak boleh pakai sarung tangan).
3) Berihram dari miqat,
ucapkan: “Labbaika ‘umroh”.
4) Khawatir tdk dapat
menyelesaikan umroh karena sakit atau hal lain, boleh dg baca: “Allahumma
mahilli haitsu habastani”.
5) Bertepatan dg waktu
shalat wajib, shalat lalu berihram.
6) Perbanyak talbiah sambil
keraskan suara (laki-laki) & lirih (perempuan) sampai di Makkah, baca:
“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan
ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak”.
7) Anjuran mandi sebelum
masuk Makkah.
8) Masuk Masjidil Haram,
dahulukan kaki kanan sambil baca doa masuk masjid: “Allahummaf tahlii abwaaba
rohmatik”.
9) Ke Hajar Aswad,
menghadap sambil baca “Allahu akbar” / “Bismillah Allahu akbar”, usap dg tangan
kanan & menciumnya. Tidak memungkinkan mencium, cukup usap, cium tangan
pengusap hajar Aswad. Tidak memungkinkan mengusap, cukup beri isyarat tangan,
tdk perlu mencium tangan pemberi isyarat. Lakukan setiap putaran thawaf.
10) Thawaf 7 putaran, dari
Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Berlari-lari kecil pada 3 putaran
pertama & berjalan biasa pada 4 putaran terakhir.
11) Usap Rukun Yamani pada
setiap putaran thawaf. Tidak perlu cium Rukun Yamani. Tidak memungkinkan
mengusapnya, tdk perlu memberi isyarat tangan.
12) Di antara Rukun Yamani
& Hajar Aswad, baca: “Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti
hasanah wa qina ‘adzaban naar”.
13) Tidak ada dzikir
tertentu saat thawaf, kecuali No. 12. Boleh baca al-Qur’an, do’a, atau dzikir
disukai.
14) Tutup kedua pundaknya,
ke makam Ibrahim sambil baca: “Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla”.
15) Shalat sunnah thawaf 2
raka’at di belakang Maqam Ibrahim, rakaat pertama setelah baca surat
al-Fatihah, baca surat al-Kafirun & pada raka’at kedua setelah baca
al-Fatihah, baca surat al-Ikhlas.
16) Minum air zam-zam &
menyirami kepala dengannya.
17) Ke Hajar Aswad,
takbir, mengusap & menciumnya jika tdk memungkinkan atau mengusapnya atau
beri isyarat kepadanya.
18) Ke Bukit Shafa,
laksanakan sa’i umrah, & jika mendekati Shafa, baca: “Innash shafaa wal
marwata min sya’airillah”. Lalu ucapkan, “Nabda’u bimaa badaa-allahu bih”.
19) Naik Bukit Shafa,
menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya -jika hal itu memungkinkan-, baca:
“Allahu Akbar (3x), Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah lahul mulk
walahul hamd, yuhyi wayumit wahuwa ‘ala kulli syai’in qadir, laa ilaaha
illallahu wahdah anjaza wa’dah wanashoro abdah wahazamul ahzaaba wahdah”.
20) Ulang 3 kali & doa
di antara pengulangan itu.
21) Turun dari Shafa &
berjalan ke Marwah.
22) Berlari-lari kecil
cepat & sungguh² di antara 2 tanda lampu hijau di tempat sa’i bagi
laki-laki, berjalan biasa & naik ke Marwah.
23) Di Marwah, kerjakan
seperti di Shafa (menghadap kiblat, takbir, baca dzikir pada No. 19 &
berdo’a, perjalanan Shafa ke Marwah, dihitung 1 putaran).
24) Turun ke Shafa,
berjalan & berlari, naik ke Shafa & lakukan seperti semula.
25) Lakukan sampai 7 kali
dg berakhir di Marwah.
26) Saat sa’i, tdk ada
dzikir² tertentu, boleh dzikir, berdo’a, atau membaca bacaan² yg dikehendaki.
27) Jika baca do’a,
“Allahummaghfirli warham wa antal a’azzul akrom”, tdk mengapa.
28) Tahallul, gundul lebih
afdhal. Bagi wanita, cukup potong rambutnya sepanjang satu ruas jari.
29) Umroh selesai &
boleh mengerjakan hal yg dilarang saat ihram.
(Yufid TV Official
Website: http://yufid.tv)
0 komentar