Bismillah
Kaum muslimin rahimakumullah
Ketahuilah bahwa diantara kebiasaan kekasih kita
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mengawali harinya beliau
senantiasa berdoa kepada Allah ta’ala,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا
نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
[Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon
thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa]
“Ya Allah aku memohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rizki yang baik, dan amal yang diterima.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Sekiranya kita memperhatikan do’a yang agung diatas, do’a
yang senantiasa dipanjatkan oleh baginda Nabi shalalllahu alaihi wa sallam di
setiap paginya tepatnya setelah shalat subuh dan sebelum beliau melaksanakan
aktivitas harian. Beliau meminta dan memohon kepada Allah ta’ala akar agar
dalam hari beliau terkumpul tiga hal yaitu, ilmu yang bermanfaat, rizqi yang
baik dan amal ibadah yang diterima.
Dan seandainya kita memperhatikan tiga pokok isi doa
tersebut maka engkau akan sadar bahwa tigal hal diatas adalah tujuan terpenting
seorang muslim dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Apabila seorang muslim
dalam hari-harinya tidak mendapatkan kecuali tiga hal tersebut maka sungguh
telah cukup dan telah terkumpul banyak kebaikan pada dirinya.
Berikut beberapa faidah kandungan do’a diatas :
1. Membuat Target Harian.
Dalam hadits diatas secara tersitat menganjuran setiap
muslim untuk menentukan target atau tujuan
harian, karena diantara kunci kesuksesan adalah dengan senantiasa
membuut target-target dan tujuan, sehinnga terget tersebut seakan selalu ada di
depan kedua matanya dan ia tahu langkah apa saja yang harus dilakukan untuk
mencapai target tersebut.
2. Meminta Bantuan Kepada Allah.
Hendaknya seorang muslim senantiasa memohon dan meminta
bantuan kepada Alllah ta’ala dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ia buat
diawal harinya, dan hendaknya ia jadikan hal ini (meminta bantuan kepada Allah)
sebagai rutinitas harian bagi dirinya.
Tidakkah kita perhatian Nabi Muhammad shalallhu alaihi wa
sallam meminta dnn memohon bantuan kepada Allah ta’ala dalam menggapai tujuan
hidup dan ia tidak menyandarkan segala tujuanbtersebut kepada usahanya sendiri,
padahal beliau adalan nabi yang paling mulia, pemimpin anak adam, kekasih Allah
ta’ala, laantas bagaimana dengan kita ?
3. Meminta Ilmu yang Bermanfaat.
Hal ini menunjukkan bahwa ilmu adalah suatu hal yang
sangat urgent dalam kehidupan seorang hamba, karena segal hal yang dilakukan
seorang muslim sejatinya harus berdasarkan ilmu. dan ini pun dllil bahwa ilmu
itu harus di dahulukan dari amal. Allah ta’ala berfirman,
“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang
patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu.”
(QS. Muhammad : 19)
Dan dengan ilmulah seorang muslim dapat membedakan mana
rizki yang baik dan mana rizki yang buruk, mana yang halal mana yang haram,
mana amal yang shaleh dan amal yang buruk, dan bila seorang muslim tidkk
memiliki ilmu maka bisa jadi ia terjerumus kepada apa-apaa yang Allah larang
tanpa dia menyadarinya.
Umar bin Abdul Azir rahimahullah berkata,
“Barangsiapa ynng beribadah kepada Allah
tanpa didasari ilmu maka keursakan yang ia perbuat akan lebih banyak daripada
maslahat yang diperoleh.” (Majmu” Fatawa Ibn taimiyyah)
Para ulama pun mengatakan bahwa selain seorang muslim
berdoa meminta ilmu maha harus diiringin dengan usaha yaitu thalibul ilm, bila
ia berdoa namun tidak pernah menuntut ilmu, tidak hadir di majelis ilmu, tidak
pernah membaca maka sungguh harapannya atas do’a yang ia panjatkan tidak akan
pernah terwujud.
4. Meminta Rizki yang Baik
Hal ini sebagai anjuran dann perintah untuk mencari rizki
yang thayyib, maka seorang muslim harus memoelajari tentang hukum pekerjaan
yang ia miliki, muamalah yang ia kerjakan. sehingga ia benar-benar mendapatkan
hasil rizki yang baik atas kerja kerasnya dalam sehari dnnbterhindar dari rizki
yang khabits atau buruk. Karen apabila rizki yang ia makan dan ia kenakan adalh
rizki yang khabita atau haram maka do’a-do’a ynng ia panjatkan tidak akan
diijabahi oleh Allah ta’ala. Nabi shalallhu alaihi wa sallam telah menerangkan
hal tersebut dalam sabdanya,
“Seorang lelaki yang bersafar jauh, hingga
penampilannya menjadi kusut dan lalu ia menengadahkan kedua tangannya ke langit
sambil berkata: ‘Ya Rab, Ya Rab,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram,
pakaiannya haram, dan dahulu ia diberi makan dari makanan yang haram, maka mana
mungkin permohonannya dikabulkan.” (HR. Muslim)
5. Meminta Agar Amal Ibadah Diterima
Seorang muslim hendaknya meminta agar amal ibadahnya
diterima oleh Allah ta’ala, dan sungguh amal ibadah itu tidak akan pernah
diterima oleh Allah bila tidak memenuhi dua syarat, yaitu :
-Ikhlas mengerjakan karena Allah ta’ala
-Sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad shalallahu alaihi
wa sallam
Maka apabila terkumpul dua syarat ini dalam ibadah
seorang mulim niscaya amal ibadahnya akan diterima oleh Allah ta’ala. Allah
ta’ala berfirman
“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.”
(QS. Al-Mulk : 2)
Mengenai ayat diatas Fudhail bin Iyadh menjelaskan bahwa
maksud dari ahsanu amala (amal yang paling baik) adalah amalan yang paling
ikhlas kearena Allah ta’ala dan paling sesuai dengan sunnah nabi shalallahu
alaihi wa sallam. Wallahu ta’ala a’lam
Referensi:
http://www.al-badr.net/detail/FgQwzICDPd
http://hamalatulquran.com/target-hidup-seorang-muslim.html
0 komentar