Doa yang
Dibaca Waktu Kapan Pun
#01
Doa sapu jagat,
meminta kebaikan di dunia dan akhirat
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ROBBANAA AATINAA FID
DUN-YAA HASANAH, WA FIL AAKHIROTI HASANAH, WA QINAA ‘ADZAABAN NAAR.
Artinya: Ya Allah,
berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat, dan
lindungilah kami dari siksa neraka.[1]
#02
Doa memohon
kemudahan
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ
تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
ALLOOHUMMA LAA SAHLA
ILLAA MAA JA’ALTAHU SAHLAA, WA ANTA TAJ’ALUL HAZNA IDZAA SYI’TA SAHLAA.
Artinya: Ya Allah,
tidak ada kemudahan kecuali yang Engk au buat mudah. Engkau yang mampu
menjadikan kesedihan (kesulitan) – jika Engkau kehendaki – menjadi mudah.[2]
#03
Doa agar diperbagus
akhir setiap urusan, juga diselamatkan dari kebinasaan dunia dan akhirat
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الْأُمُوْرِ كُلِّهَا،
وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
ALLOOHUMMA AHSIN
‘AAQIBATANAA FIL UMUURI KULLIHAA, WA AJIRNAA MIN KHIZYID DUN-YAA WA ‘ADZAAِBIL
AAKHIROH.
Artinya: Ya Allah,
baguskanlah setiap akhir urusan kami, dan selamatkanlah dari kebinasaan di
dunia dan dari siksa akhirat.[3]
#04
Doa orang yang
sedang berduka
اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى
طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِى شَأْنِى كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
ALLOOHUMMA ROHMATAKA
ARJUU, FA LAA TAKILNII ILAA NAFSII THORFATA ‘AININ, WA ASH-LIHLII SYA’NII
KULLAHU, LAA ILAAHA ILLAA ANTA
Artinya: Ya Allah,
dengan rahmat-Mu, aku berharap, janganlah Engkau sandarkan urusanku kepada
diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku seluruhnya,
tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau.[4]
#05
Doa saat mendapat
kesulitan seperti yang dibaca oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
HASBUNALLOOHU WA
NI’MAL WAKIIL.
Artinya: Cukuplah
Allah yang menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.
#06
Doa meminta agar
diangkat dari kesulitan yang dibaca oleh Nabi Yunus ‘alaihis salam
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ
الظَّالِمِينَ
LAA ILAAHA ILLAA
ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHOOLIMIIN
Artinya: Tidak ada
sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya
aku termasuk orang yang berbuat aniaya.[5]
#07
Doa agar diberikan
ketenteraman hati dan dihilangkan kesedihan
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، اِبْنُ عَبْدِكَ، اِبْنُ أَمَتِكَ،
نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ
بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ
كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ
عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ
صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.
ALLOOHUMMA INNI
‘ABDUK, IBNU ‘ABDIK, IBNU AMATIK, NAASHIYATII BIYADIK, MAADHIN FIYYA HUKMUK,
‘ADLUN FIYYA QODHOO-UK. AS-ALUKA BIKULLISMIN HUWA LAK, SAMMAYTA BIHI NAFSAK, AW
ANZALTAHU FII KITAABIK, AW ‘ALLAMTAHU AHADAN MIN KHOLQIK, AWISTA’TSARTA BIHI FII
‘ILMIL GHOIBI ‘INDAK. AN TAJ’ALAL QUR’AANA ROBII’A QOLBII, WA NUURO SHODRII, WA
JALAA-A HUZNII, WA DZAHAABA HAMMII.
Artinya: Ya Allah,
sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (Adam) dan anak hamba
perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubunku di tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku padaku,
ketentuan-Mu kepadaku pasti adil. Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama (baik)
yang telah Engkau gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu,
Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau khususkan
untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu. Mohon jadikan Alquran sebagai
penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka, dan penghilang
kesedihanku.[6]
#08
Doa untuk kesedihan
yang mendalam
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـهَ
إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ
السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمُ
LAA ILAAHA ILLALLOH
AL-‘AZHIIM AL-HALIIM, LAA ILAAHA ILLALLOH ROBBUL ‘ARSYIL ‘AZHIIM. LAA ILAAHA
ILLALLOH, ROBBUS SAMAAWAATI WA ROBBUL ARDHI WA ROBBUL ‘ARSYIL KARIIM.
Artinya: Tiada ilah
(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah yang Maha Agung dan Maha
Pengampun. Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang
menguasai ‘arsy, yang Maha Agung. Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah
selain Allah – (Dia) Rabb yang menguasai langit, (Dia) Rabb yang menguasai
bumi, dan (Dia) Rabb yang menguasai ‘arsy, lagi Mahamulia.[7]
#09
Doa agar tidak
hilang nikmat, tidak berubah jadi sakit, dan dihindarkan dari musibah yang
datang tiba-tiba
اللَّهُمَّ إِنِّيٍ أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ
عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
ALLOOHUMMA INNII
A’UUDZU BIKA MIN ZAWAALI NI’MATIK, WA TAHAWWULI ‘AAFIYATIK, WA FUJAA’ATI
NIQMATIK, WA JAMII’I SAKHOTHIK.
Artinya: Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah
Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari
siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu.[8]
#10
Doa berlindung dari
penyakit menular dan setiap penyakit jelek
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ
وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ اْلأَسْقَامِ
ALLOOHUMMA INNII
‘AUUDZU BIKA MINAL BAROSHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA MIN SAYYI-IL ASQOOM.
Artinya: Ya Allah,
sungguh aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari
segala keburukan segala macam penyakit.[9]
#11
Doa ketika melihat
orang lain tertimpa musibah (cukup dibaca sendiri, tidak didengar orang lain)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ
وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً
ALHAMDULILLAAHILLADZII
‘AAFAANII MIMMAB TALAAKA BIHI, WA FADDHOLANII ‘ALA KATSIIRIN MIMMAN KHOLAQO
TAFDHIILAA.
Artinya: Segala puji
bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari musibah yang menimpamu dan yang
telah benar-benar memuliakanku dibandingkan makhluk lainnya.[10]
#12
Doa agar tidak mati
mengerikan
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ
وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ
الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ
أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا
ALLOOHUMMA INNII
A’UUDZU BIKA MINAT TARODDI WAL HADMI WAL GHOROQI WAL HARIIQI, WA A’UUDZU BIKA
AN-YATAKHOBBATHONISY SYAITHOONU ‘INDAL MAUTI, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA FII
SABIILIKA MUDBIRON, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA LADIIGHO.
Artinya: Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (terjatuh), kehancuran
(tertimpa sesuatu), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari
dirasuki setan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam
keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam
keadaan tersengat.[11]
#13
Doa meminta kekuatan
iman, langgengnya nikmat, dan dekat dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam di surga
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا لاَ يَرْتَدُّ، وَنَعِيْمًا
لاَ يَنْفَدُ، وَمُرَافَقَةَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
أَعْلَى جَنَّةِ الْخُلْدِ
ALLOOHUMMA INNII
AS-ALUKA IIMAANAN LAA YARTADDU, WA NA’IIMAN LAA YANFADU, WA MUROOFAQOTA
MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU ‘ALAYHI WA SALLAM FII A’LAA JANNATIL KHULDI.
Artinya: Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu iman yang tidak akan lepas, nikmat yang tidak
akan habis, dan menyertai Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga yang
paling tinggi selama-lamanya.[12]
#14
Doa agar terhindar
dari cobaan yang berat, tidak bahagia, takdir yang jelek, dan kegembiraan musuh
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ البَلاَءِ ، وَدَرَكِ
الشَّقَاءِ ، وَسُوءِ القَضَاءِ ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاء
ALLOOHUMMA INNI
A’UDZU BIKA MIN JAHDIL BALAA-I, WA DAROKISY SYAQOO-I, WA SUU-IL QODHOO-I, WA
SYAMAATATIL A’DAAI.
Artinya: Ya Allah aku
meminta perlindugan kepada-Mu dari beratnya cobaan, kesengsaraan yang hebat,
takdir yang jelek, dan kegembiraan musuh atas kekalahan.[13]
Dzikir
yang Dibaca pada Waktu Tertentu
#15
Membaca ayat kursi
agar mendapatkan perlindungan, dibaca satu kali setiap pagi dan petang
اَللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ
تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ،
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ
أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ
بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ
حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada
ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya
segala yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di
sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan
mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa pun dari ilmu Allah
melainkan sesuai kehendak-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak
merasa berat memelihara keduanya. Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS.
Al-Baqarah: 255)
#16
Membaca doa meminta
keselamatan, dibaca satu kali setiap pagi dan petang
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي
الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ
وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اَللَّهُمَّ
اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ
يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ،
وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
ALLOHUMMA INNII
AS-ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYATA FID DUN-YAA WAL AAKHIROH. ALLOHUMMA INNII
AS-ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYATA FII DIINII WA DUN-YAAYA WA AHLII WA MAALII.
ALLOHUMAS-TUR ‘AWROOTII WA AAMIN ROW’AATII. ALLOHUMMAHFAZH-NII MIM BAYNI
YADAYYA WA MIN KHOLFII WA ‘AN YAMIINII WA ‘AN SYIMAALII WA MIN FAWQII WA
A’UUDZU BI ’AZHOMATIKA AN UGH-TAALA MIN TAHTII.
Artinya: Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia,
keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak
layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah,
peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung
dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau
tenggelam dalam bumi dan bencana lain yang membuat aku jatuh).[14]
#17
Membaca dzikir agar
tidak datang mudarat, dibaca tiga kali setiap pagi dan petang
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى
الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
BISMILLAAHILLADZII
LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA’I WA HUWAS SAMII’UL
’ALIIM.
Artinya: Dengan nama
Allah – bila nama-Nya disebut maka segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan
berbahaya – Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)
Faedah: Barang siapa
yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali pada pagi hari dan tiga
kali pada petang hari, tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba
memudaratkannya.[15]
#18
Meminta perlindungan
dari kejelekan setiap makhluk, dibaca tiga kali pada waktu petang dan dibaca
sekali ketika mampir suatu tempat
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’UUDZU BIKALIMAATILLAAHIT-TAAMMAATI
MIN SYARRI MAA KHOLAQ.
Artinya: “Aku
berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk
yang diciptakan-Nya.”[16]
#19
Membaca ayat kursi
agar mendapat penjagaan Allah, dibaca sekali sebelum tidur
اَللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ
تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ،
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ
أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ
بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ
حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada
ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya
segala yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di
sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan
mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa pun dari ilmu Allah
melainkan sesuai kehendak-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak
merasa berat memelihara keduanya. Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS.
Al-Baqarah: 255)[17]
#20
Membaca dua ayat
terakhir surah Al-Baqarah (ayat 285-286) agar diberi kecukupan, dibaca sekali
sebelum tidur
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ
وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا
غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ * لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا
إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا
تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا
كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا
لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ
مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Rasul telah beriman
kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), ‘Kami tidak
membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya,’
dan mereka mengatakan, ‘Kami dengar dan kami taat.’ (Mereka berdoa), ‘Ampunilah
kami, wahai Rabb kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.’ Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari
kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (Mereka berdoa), ‘Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika
kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada
kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum
kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang tak
sanggup kami pikul. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami.
Engkau Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS.
Al-Baqarah: 285-286)[18]
Footnote:
[1] QS. Al-Baqarah:
201
[2] HR. Ibnu Hibban
dalam Shahih-nya, 3:255; dari Anas radhiyallahu ‘anhu.
[3] HR. Ahmad,
4:181, dari Busr bin Arthah Al-Qurasyi.
[4] HR. Abu Daud,
no. 5090; Ahmad, 5:42. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits
ini hasan karena mengingat adanya penguat.
[5] HR. Tirmidzi, no. 3505. Syaikh
Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih.
[6] HR. Ahmad, 1:391 dan 1:452, dari
‘Abdullah.
[7] HR. Muslim, no. 2730, dari Ibnu ‘Abbas
radhiyallahu ‘anhuma.
[8] HR. Muslim, no. 2739, dari ‘Abdullah bin
‘Umar radhiyallahu ‘anhuma.
[9] HR. Abu Daud, no. 1554; Ahmad, 3: 192,
dari Anas radhiyallahu ‘anhu. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini
sahih.
[10] HR. Tirmidzi, no. 3431; Ibnu Majah, no.
3892. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.
[11] HR. An-Nasa’i, no. 5531. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih.
[12] HR. Ahmad, 1:400; Ibnu Hibban, 5:303.
Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighairihi (sahih
dilihat dari jalur lain).
[13] HR. Al-Bukhari,
no. 6347 dan Muslim, no. 2707
[14] HR. Abu Daud,
no. 5074 dan Ibnu Majah, no. 3871. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad
hadits ini sahih.
[15] HR. Abu Daud,
no. 5088 dan 5089; Tirmidzi, no. 3388; dan Ibnu Majah, no. 3869. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
[16] HR. Ahmad,
2:290 tentang bacaan dzikir petang dibaca tiga kali; Syaikh Syu’aib Al-Arnauth
mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih sesuai syarat Muslim. HR. Muslim, no.
2708 tentang bacaan ketika mampir di suatu tempat.
[17] Shahih
At-Targhib, no. 610. Dalam hadits ini disebutkan siapa yang membaca ayat kursi
sebelum tidur akan mendapatkan penjagaan dari Allah.
[18] HR. Bukhari,
no. 4008 dan Muslim, no. 807.
(Sumber: Rumaysho.Com)
0 komentar