Menghitung nikmat
yang telah Allah berikan adalah sebuah pekerjaan yang sulit. Bagaimana tidak,
Allah mengatakan bahwa jika seorang hamba ingin menghitung nikmat tersebut,
maka tidak akan sanggup menghitungnya. Allah Ta’ala berfirman
“Dan jika
kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitung
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nahl: 18).
Mayoritas manusia
banyak yang tertipu jika Allah berikan nikmat, padahal nikmat yang diberi akan
dipertanggung jawabkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Kedua
kaki seorang hamba tidaklah berpindah pada hari kiamat hingga ia ditanya
mengenai umurnya, dimanakah ia habiskan; ilmunya, dimanakah ia amalkan;
hartanya, bagaimana cara ia mendapatkannya dan ia infakkan; dan mengenai
badannya, di manakah usangnya.” (HR. At-Tirmidzi, shahih).
Ingatlah bahwa 4 hal
di atas akan ditanya kelak pada hari kiamat, yaitu umur, ilmu, harta dan
badannya. Oleh karena itu, ketika seorang mendapatkan nikmat namun tidak ia
gunakan tuk taat, maka itu adalah musibah. Sebagaimana perkataan Abu Hazim
dalam Hilyatul Auliya, “Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk taat, maka
itu adalah musibah.”
Di antara sekian
banyak nikmat yang telah Allah berikan, ada 2 nikmat yang manusia lalai
darinya. Nikmat tersebut adalah kesehatan dan waktu luang.
Sebagaimana sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Dua
nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu
luang.” (HR. Al-Bukhari)
1.
Kesehatan
Banyak manusia yang
sehat, namun tertipu dengan kesehatannya. Ia tak gunakan kesehatannya untuk
taat, namun untuk maksiat. Sementara di luar sana ada sebagian orang yang ingin
melakukan ketaatan, namun tak mampu melakukannya dikarenakan sakit yang di
derita.
Padahal badan yang
sehat akan ditanyakan, digunakan untuk apa. Apakah digunakan tuk mendatangi
majelis ilmu ataukah mendatangi tempat-tempat maksiat. Barulah ia tersadar
ketika terbaring lemah tak berdaya karena sakit, sehingga sesal pun tak
terelakkan.
2. Waktu
luang
Waktu adalah sesuatu
yang terus berputar dan tak akan kembali lagi. Oleh karena itu betapa banyak
manusia yang tersesali oleh waktu. Waktunya hanya berlalu begitu saja, tanpa
ada manfaat dan faidahnya. Hidupnya hanya menghabiskan waktu dan menyisakan
penyesalan umur.
Waktu ibarat pedang
bermata 2, jika digunakan untuk kebaikan, maka baik pula. Sebaliknya, jika
digunakan untuk keburukan, maka dampak buruk akan terjadi di kemudian hari.
Betapa tidak,
sebagian orang menghabiskan waktunya untuk maksiat, namun tatkala ia sudah
senja, maka ia akan menangisi masa tua nya karena ia tak menghabiskan waktu dan
umurnya untuk taat.
Ketahuilah bahwa 2
hal di atas adalah nikmat yang patut disyukuri tatkala terkumpul di dalam diri
seorang muslim. Karena tatkala seorang itu bersyukur, maka Allah akan tambah
nikmat tersebut.
Allah Ta’ala
berfirman
“Dan
(ingatlah juga), tatkala Rabbmu mengatakan; “Sungguh jika kamu bersyukur, pasti
Aku akan tambah (nikmat) kepadamu, tapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).
Semoga bermanfaat,
wallahul muwaffiq.
—
Artikel
Muslimah.Or.Id
0 komentar