Kajian Indah bersama Ustadz Shohibul Mujtaba - Metode Menghafal Al Qur'an
- 07.21
- By faridan
- 0 Comments
Cara Menghafal
Al-Quran: Metode 3T+1M, Mudah dan Efektif
Ada berbagai cara
menghafal al-Quran yang dapat digunakan oleh seorang Muslim dalam usahanya
untuk menghafal kitab suci ini. Kali ini kita akan membahas Metode 3T+1M yang
digunakan di Universitas Darussalam Gontor
Metode ini tergolong
mudah dan efektif. Namun tentunya diperlukan ketekunan untuk dapat berhasil.
Fadilah Menghafal
Al-Quran
Sebelum masuk ke
dalam metode, sangatlah penting untuk mengetahui keutamaan dari menghafal
al-Quran. Berikut di antaranya.
Al-Quran menjadi
syafaat di hari kiamat
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ِاقْرَأُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ القِيَامَةِ
شَفِيْعًا لِأَصْحَابِه
“Bacalah Al Qur’an,
karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an”
(HR. Muslim 804)
Mendapatkan
pertolongan Allah
Allah menegaskan
bahwa siapa yang menolong Allah, maka Allah akan menolongya. (Q.S. Muhammad:
7). Menghafal Al-Quran adalah salah satu bentuk menolong Allah; yaitu
memperjuangankan agama Islam.
Menambah kenikmatan
dalam Shalat
Seorang hafidz akan
menikmati shalat yang ia lakukan, baik ia sebagai imam maupun ma’mum.
Menjadikan gaya
hidup lebih Islami
Seorang hafidz
selalu berinteraksi dengan al-Quran, memperbanyak shalat sunnah (terutama
shalat malam) untuk mengulangi bacaan. Dengan demikian, saat ia mulai menghafal
al-Quran, maka sejatinya gaya hidupnya juga telah berubah menjadi lebih Islami.
Menghafal Al-Quran
itu Mudah
Yang perlu diyakini
juga, sebelum memulai menghafal, bahwa menghafal al-Quran itu mudah.
Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
“Dan sungguh, telah
Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil
pelajaran?” QS Al-Qamar: 17
Kata “liddzikri”
dalam ayat diatas, selain dtafsirkan ‘untuk peringatan’, dapat juga ditafsirkan
‘untuk diingat’.
Hal yang perlu
diperhatikan dalam menghafal al-Quran
Menata Niat
Niat yang tepat
sangatlah penting. Adalah sebuah bencana jika kita telah menghabiskan waktu dan
tenaga untuk menghafalkan al-quran, namun ternyata usaha tersebut sia-sia
karena niat kita salah.
Niat yang tepat
tentunya adalah ibadah lillahi taala. Jangan sampai niat kita terkotori dengan
noda seperti keinginan untuk dipuji, untuk dikenal, untuk mendapat dunia dll.
Menjauhi Maksiat
Imam Syafii pernah
bercerita kepada gurunya tentang susahnya menghafal. Lalu gurunya menasehatinya
untuk menjauhi maksiat. Karena ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak
diberikan kepada orang yang bermaksiat.
Membangun Lingkungan
Kondusif
Akan jauh lebih
mudah dalam menghafal jika anda berada di lingkungan yang mendukung. Jika anda
tidak memiliki, buatlah.
Bagaimana caranya?
Ajak beberapa teman
anda yang sama-sama memiliki niat kuat untuk menghafal Al-Quran untuk saling
mengingatkan serta saling membantu.
Dengan memahami cara
menghafal al-Quran yang tepat, insyaAllah proses menghafal al-Quran akan lebih
mudah
Cara Menghafal
Al-Quran dengan Metode 3T+1M
Talqin atau Tasmi’
Talqin berarti
seorang Ustadz membacakan al-Quran untuk kemudian diikuti oleh para muridnya.
Jika anda tidak
memiliki Ustadz yang dapat membacakan kepada Anda, mendengarkan bacaan al-Quran
dari rekaman juga dapat menjadi salah satu alternatif.
Meskipun alternatif
tersebut tidak sebagai sebaik jika anda berhadapan dengan ustadz secara
langsung. Karena jika anda berhadapan langsung dengan Ustadz, maka bacaan anda
yang salah saat mengikuti bacaan, dapat langsung dikoreksi.
Adapun tasmi’
berarti seorang murid membaca al-Quran untuk didengarkan oleh ustadz.
Tafahhum
Arti dari tafahhum
adalah memahami arti dari bacaan Al-Quran yang akan dihafal. Tentunya tidak
semua orang harus melalui tahapan ini dalam menghafal. Yang dianjurkan untuk
memahami al-Quran saat menghafal adalah mereka yang berusia remaja serta
dewasa.
Tikrar
Tikrar berarti
mengulang-ulangi bacaaan hingga hafal.
Caranya?
Baca ayat pertama
hingga 10-20 kali hingga hafal
Lalu baca ayat kedua
sebanyak 10-20 kali hingga hafal
Baca ayat pertama +
kedua sebanyak 10-20 kali hingga hafal
Lalu baca ayat
ketiga sebanyak 10-20 kali hingga hafal
Kembali baca ayat
pertama + kedua + ketiga sebanyak 10-20 kali hingga hafal
Dan seterusnya
Muraja’ah
Setelah hafal,
ulangi kembali bacaan tersebut. Inilah yang dimaksud dengan muraja’ah.
Muraja’ah sangat
penting karena muraja’ah inilah yang akan melekatkan hafalan secara lebih kuat
ke dalam benak kita.
Muraja’ah adalah
sebuah kenikmatan bagi seorang hafidz karena dia akan banyak berinteraksi
dengan al-Quran
Tips dalam menghafal
al-Quran
Menggunakan 1 mushaf
Sangat dianjurkan
untuk menggunakan 1 Mushaf yang sama selama proses menghafalkan Al-Quran. Hal
ini akan sangat memudahkan dalam proses menghafal.
Mendengarkan Bacaan
Qari
Membiasakan diri
mendengarkan bacaan dari seorang qari dapat membantu kita dalam menambah
ataupun mengulangi hafalan.
Anda dapat
mendengarkan bacaan para Imam di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dapat
membantu kita memiliki makharijul huruf yang tepat. Plus, kita juga dapat
membiasakan diri untuk berhenti (waqf) di titik yang tepat.
Selain itu, anda
juga dapat mendengarkan qari lain yang anda sukai. Untuk memudahkan dalam
hafalan, usahakan mendengarkan bacaan murattal, bukan mujawwad.
Salah satu qiraah
murattal yang dapat anda dengarkan dapat ditemukan di sini
Teknologi, sarana
memaksimalkan cara menghafal al-quran
Berada dalam
perjalanan namun tidak membawa mushaf? Pastikan anda sudah menginstall aplikasi
Al-Quran di HP. Sehingga kemanapun anda pergi, anda dapat selalu membaca
ataupun mendengarkan al-Quran.
Kapankah waktu yang
terbaik untuk menambah hafalan dan murajaah?
Waktu terbaik untuk
menambah hafalan adalah pada sepertiga malam terakhir dan dilanjutkan setelah
shubuh hingga terbitnya matahari.
Waktu terbaik untuk
murajaah adalah pada saat shalat sunnah serta setelah shalat fardhu.
Bolehkah seorang
wanita yang sedang haid mengulangi hafalan?
Para ulama berbeda
pendapat dalam hal seorang wanita haid membaca al-Quran ataupun mengulangi
hafalan (muraja’ah) tanpa menyentuh mushaf. Sebagian ulama membolehkan,
sebagian lagi tidak membolehkan. Kedua pendapat ini dapat digunakan karena
keduanya memiliki dalil dan hujjahnya.
Adapun pendapat yang
digunakan oleh Markaz Al-Quran UNIDA Gontor adalah Fatwa dari Markaz Al-Fatwa
Qatar yang membolehkan. Wallahu a’lam bishshawaab.
Berapa halaman
tambahan yang saya hafalkan setiap hari?
Tergantung dari
kemampuan masing-masing. Namun yang disarankan sekitar 1/4 atau 1/3 hingga 1/2
halaman perhari untuk pemula. Adapun bagi yang sudah terbiasa, bisa 1 halaman
perhari ataupun lebih.
Memulai lebih baik
juz depan atau juz belakang (surat surat pendek)?
Mungkin tidak
menggunakan istilah “lebih baik” mana? Tapi “lebih cocok” mana?
1. Jika anda sudah
memulai menghafalkan satu surat, maka selesaikan satu surat itu. Tidak perlu
dipotong.
Misal: anda sedang
menghafalkan surat al-Baqarah sudah sampai di juz 2. Maka lanjut saja
hafalannya sampai tuntas surat alBaqarah. Atau jika anda sedang menghafal surat
al-Mulk, lanjutkan saja sampai selesai surah al-Mulk. Dst.
2. Jika anda belum
memulai menghafal, maka memang menurut beberapa Hafidz lebih cocok hafalan
mulai dari surat-surat pendek, yang sering didengar dan digunakan untuk shalat.
Yaitu Qishar asSuar (Surat-surat pendek) dari Juz 30, 29, 28, 27 atau (30
saja). Kemudian bisa dilanjutkan dari juz 1-26. Hal ini dikarenakan:
a. Lebih sering
digunakan dalam imamah shalat. Supaya hafalannya bisa dimanfaatkan untuk imamah
atau untuk mengislah kalau ada imam yang salah.
b. Karena
menghafalkan dengan cerita/pembahasan yang pendek akan lebih memudahkan.
Daripada pembahasan yang panjang.
c. Tidak membuat
bosan (tapi memang bosan menghafal itu paling utama disebebkan karena niat yang
salah), tapi kadang juga karena materi (surat/cerita) yang panjang itu bisa
menjadi sebab bosan bagi sebagian orang.
3. Kalau melihat
dari sisi umur. Memang lebih cocok anak-anak kecil itu menghafalkan ayat-ayat
yang pendek. Karena mereka baru bisa menirukan. Belum bisa memahami. Namun
kalau dewasa (apalagi memahami bahasa Arab), sebenarnya tidak terlalu kendala
mau mulai dari surat yang pendek atau surat yang panjang. Karena hafalan dia
sudah dibarengi dengan pemahaman, buka sekedar menirukan pelafalan.
Wa Allahu A’lam.
(Dijawab oleh Al-Ustadz M. Shohibul Mujtaba)
Penutup
Semoga ulasan
ringkas ini dapat membantu pembaca sekalian dalam memahami cara menghafal
al-Quran dengan tepat.
Metode ini adalah
metode yang dipraktekkan di Universitas Darussalam Gontor. Di Unida Gontor,
mahasiswa dapat mengikuti Zona Tahfidz yang memberikan lingkungan untuk
memudahkan dalam menghafal al-Quran.
Bagi para orang tua,
mari ciptakan rumah kita sebagai tempat pertama untuk belajar al-Quran serta
menghafalkannya.
Semoga kita semua
diberi kemudahan dan keistiqamahan dalam menghafal al-Quran.
Materi ini
disampaikan oleh Ustadz M. Shohibul Mujtaba, M.Ag. pada kajian Indah, Kampung
Ramadhan UNIDA Gontor, dirangkum oleh Taufiq Affandi
0 komentar